Pemkot Bandar Lampung Siapkan Rp 2,8 Miliar Bantuan Pangan Dampak Kenaikan Harga BBM
BANDARLAMPUNG- Pemerintah Kota (Pemkot) Bandar Lampung menyiapkan Rp5,5 miliar dari refocusing APBD untuk penanganan inflasi. Dari anggaran itu, pemerintah menyisihkan Rp2,8 miliar untuk bantuan pangan, Rabu (14/9/2022).
Pj Sekretaris Daerah Kota Bandar Lampung, Sukarma Wijaya mengatakan, sesuai instruksi pemerintah pusat terdapat tiga uraian guna mengantisipasi inflasi, dampak dari kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) seperti memberikan bantuan sosial (bansos), pemberdayaan masyarakat dalam bentuk kegiatan swadaya atau swakelola dan subsidi transportasi.
Ia menambahkan, untuk sementara pihaknya baru menentukan anggaran stok kesediaan pangan yakni Rp2,8 miliar. Sementara Rp2,7 miliar anggaran lainnya untuk dua mekanisme lainnya.
“Nah tiga uraian ini kan harus dihitung berapa-berapanya serta formulasinya seperti apa. Yang sudah ketemu angkanya yakni untuk cadangan kebutuhan pangan, lain-lainnya masih dihitung,” kata Sukarma Wijaya, di Bandar Lampung.
Kemudian, untuk subsidi angkutan, pemkot sedang berkoordinasi dengan organisasi angkutan darat (Organda) dan pengelola bus trans Bandarlampung.
“Koordinasi dilakukan terkait bentuk penyaluran subsidi yang akan dilakukan seperti apa nantinya,” ungkapnya.
Selain itu, Sukarma Wijaya menyapaikan bahwa pihaknya hingga kini masih terus melakukan pendataan masyarakat yang berhak menerima bantuan akibat dari BBM yang mengalami kenaikan.
Lanjutnya, perhitungan yang dilakukan mempertimbangkan seberapa besar dampak yang diterima akibat inflasi. Perhitungan penyaluran bantuan pemerintah melibatkan semua OPD terkait.
“Nanti setelah perhitungan bantuan akibat dampak BBM naik ini selesai semua, akan disampaikan semuanya kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Kamis (15/9) mendatang,” tutur dia. (*)