Transaksi Misi Dagang Jatim–Lampung Tembus Rp1 Triliun, Perkuat Sinergi Ekonomi Antarwilayah

BANDAR LAMPUNG – Provinsi Jawa Timur dan Provinsi Lampung mencetak sejarah baru dalam penguatan kerja sama ekonomi lintas daerah. Melalui agenda Misi Dagang dan Investasi yang digelar di Kota Bandar Lampung pada Rabu, 7 Agustus 2025, tercatat total nilai transaksi dagang antara kedua provinsi mencapai angka fantastis sebesar Rp1.055.340.950.000.

Kegiatan yang dibuka langsung oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal ini menandai langkah strategis dalam mendorong konektivitas ekonomi, memperkuat perdagangan antardaerah, serta meningkatkan potensi sektor unggulan masing-masing provinsi.

Dari total transaksi tersebut, nilai penjualan Jawa Timur mencapai Rp800.440.950.000, sementara nilai pembelian produk asal Lampung sebesar Rp254.900.000.000.

Adapun komoditas unggulan yang menjadi daya tarik dari sisi penjualan Jawa Timur meliputi:

• Kopi
• Rokok
• Gula Merah Batu dan Cair
• Aneka Makanan Laut
• Anak Ayam Petelur (DOC & Pullet)
• Ternak Sapi
• Rempah Jahe
• Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura
• Mesin Las
• Barang Dagangan Umum

Sementara dari sisi pembelian, Jawa Timur mengimpor sejumlah komoditas strategis dari Lampung seperti:

• Rajungan Kupas
• Karet Lump
• Aneka Udang dan Ikan Pangasius
• Arang Batok Kelapa
• Udang Vaname
• Jagung

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menyatakan bahwa misi dagang ini merupakan bukti konkret bahwa sinergi antardaerah menjadi fondasi penting dalam membangun ketahanan dan pertumbuhan ekonomi nasional.

“Kolaborasi antarprovinsi seperti ini harus terus diperluas, bukan hanya untuk peningkatan perdagangan, tapi juga untuk membuka jalan investasi dan industrialisasi komoditas unggulan daerah,” ujar Khofifah.

Senada, Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal menegaskan kesiapan Lampung menjadi mitra dagang strategis bagi provinsi lain, khususnya dalam sektor pertanian, perikanan, dan hasil bumi.

“Kami menyambut baik kerja sama ini. Harapannya, pelaku usaha lokal juga bisa mengambil peran lebih aktif dalam rantai perdagangan antardaerah,” kata Gubernur Lampung.

Selain melibatkan pelaku usaha besar, misi dagang ini juga memberi ruang luas bagi pelaku UMKM untuk memperluas pasar dan menjalin kemitraan dagang. Pemerintah daerah berharap agar kegiatan serupa dapat rutin dilakukan bersama provinsi lainnya guna memperkuat ekosistem perdagangan domestik yang inklusif.

Tercatat, sebanyak 100 pelaku usaha dari Jawa Timur berpartisipasi dalam kegiatan ini, terdiri dari:

• Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan: 12 pelaku usaha
• Dinas Kelautan dan Perikanan: 9 pelaku usaha
• Dinas Koperasi dan UKM: 4 pelaku usaha
• Dinas Perkebunan: 6 pelaku usaha
• Dinas Ketahanan Pangan dan Hortikultura: 7 pelaku usaha
• Dinas Kehutanan: 5 pelaku usaha
• Dinas Perindustrian dan Perdagangan: 54 pelaku usaha

Selain itu, terdapat juga 3 pelaku usaha dari Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Lampung Utara yang ikut ambil bagian dalam agenda dagang ini.

Misi dagang ini diharapkan menjadi model kemitraan daerah yang dapat direplikasi secara nasional demi mewujudkan perdagangan antarwilayah yang saling menguntungkan. (*)